About Us

SKM Indonesia merupakan perusaan lokal di Kalimantan Timur yang sedang berkembang pesat, perusahaan ini didirikan atas pemenuhan kebutuhan jasa bidang PEST CONTROL & HYGIENE SERVICE yang cukup tinggi diberbagai sector bisnis di Kalimantan Timur

Contact Info

Tamansari Bukit Mutiara, Blok B, Balikpapan, Kalimantan Timur, INDONESIA

+62 821 556 89240

info@skmindonesia.com

Mengapa pengendalian kecoa penting untuk kesehatan Anda?

Lipas (kecoa) merupakan serangga pengganggu atau hama (pest) yang banyak ditemukan di pemukiman, seperti di kamar mandi, dapur, dan bahkan di ruang tidur. Selain di lingkungan perumahan, lipas juga terdapat di sarana transportasi publik seperti bus, pesawat, dan kereta api.

Setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi penyebab besarnya populasi lipas yang hidup dan tinggal di sekitar manusia. pertama, banyaknya sisa-sisa makanan manusia yang menjadi sumber makanan lipas. Kedua, tersedia sumber air untuk menjaga kelembaban dan menopang kehidupan lipas. Terakhir, ketersediaan berbagai tempat yang berpotensi menjadi lokasi persembunyian (shelter) bagi lipas.

1.Memicu Asma Dan Alergi

Kotoran,Air Liur,Telur Dan Tubuh Kecoa yang telah mati dapat menyebar di udara.Reaksi Alergi Tersebut Lebih Rentan dialami oleh penderita asma atau penyakit pernapasan lainnya.

2.Dapat Menyebarkan Penyakit

Kecoa Juga dapat menularkan penyakit lainnnya ke manusia dengan memindahkan mikro organisme patogen yang terbawa.dikaki (Jejak) Bagian tubuh dan air Liur.

3.Menyerang Kesehatan Mental

Meskipun bukan hewan buas,Orang-Orang Tertentu tetap memiliki rasa takut berlebih terhadap kecoa.Akibatnya bisa Menjerit,Pusing Dan mengalami serangan panik jika ada kecoa didekatnya.

Mengapa lipas (kecoa) perlu dikelola/dikendalikan?

Lipas dalam jumlah sedikit mungkin tidak akan terlalu mengganggu dan dapat ditoleransi keberadaannya. Namun jika populasi lipas hadir dalam jumlah besar tentu akan menyebabkan berbagai masalah sehingga harus segera dikendalikan. Terlebih, bagi industri yang mengedepankan layanan (hospitality) bagi pelanggan, seperti hotel restoran dan katering, kehadiran lipas (kecoa) tentu menjadi indikator higienitas.

Lipas yang sering berada di tempat kotor berpotensi sebagai sumber penyebaran penyakit (vektor), karenanya jumlah lipas harus dikendalikan. Selain itu, yang perlu diketahui lipas juga memiliki sifat regurgitasi (memuntahkan kembali makanan yang dimakan) sehingga memungkinkan untuk menularkan bakteri yang berada dalam tubuhnya.

Istilah mengendalikan tidak sama dengan memberantas yang konotasinya berarti menghabiskan semuanya tanpa tersisa satupun. Hal tersebut tentu mustahil dilakukan karena akan mengganggu rantai dan jaring makanan dalam ekosistem. Serangga ini memiliki fungsi sebagai dekomposer yang bertugas menghabiskan sisa-sisa makanan (sampah) menjadi hancur. Selain itu, lipas juga dapat bertelur dalam jumlah yang sangat banyak serta mampu bersembunyi di setiap sudut rumah.

Karena itu mindset yang digunakan dalam pengelolaan lipas adalah mengendalikan jumlah lipas sampai jumlah populasinya tidak mengganggu aktivitas. Dalam konteks ini, penting untuk dipahami, toleransi jumlah lipas tergantung pada kondisi atau preferensi setiap orang.  Meski demikian, di tempat-tempat khusus seperti rumah sakit, hotel, pesawat dan restoran berbintang lima, lipas memang harus diupayakan agar hilang dari peredaran.

Leave a Reply

Open chat
Hallo, Ada yang bisa kami bantu ?